Di suatu tempat di Kota Surabaya . .
hiduplah seorang perempuan~ oke, banyak basi-basi, itu adalah SAYA!
Kemaren sempet liat - walo cuma sekilas- di tv berita rapat paripurna soal kenaikan BBM ini (gak tau dehh apaa gitu kemaren nama sidangnya)
di situ sihh bilangnya si Mbak narator berita 300-an setuju naik, 100-an gak setuju naik...
jadii, yaa emang musti naek BBM-nya
Yang gak saya ngerti sihh, kenapa? Kenapa setuju naek??
tidak tepat sasaran katanya..(kata di iklan layanan masyarakat yang di TV)
well, gak usah muna' juga, banyak kok mobil pejabat dan PNS pake Premium, jadii, tidak tepatnya bukan karena kesalahan masyarakat donk, wong pemerintahnya juga -,-
Selain itu, katanya nanti APBN buat membant warga miskin. Katanya sih (katanyaaaa) nanti akan di beri kompensasi 150 ribu untuk warga miskin. Please deh, itu untuk warga miskin, lhaaa kalo yang gak miskin-miskin amat, tapi juga gak kaya gimana?
Kalau pemerintah bisa naikin BBM di barengi dengan BISA menaikkan gaji, yaa gak masalah~ yaa itu yang di sebut subsidi. Lhawong BBM naik, gaji gak ikutan naek..hadeeeuuuhhh
ohhh yaa ngomong-ngomong soal kompensasi yang "katanya" 150rb ituu, kok rada aneh ya???
bukannya dulu juga pernah ada ya? tapi namanya BLT, dan itu dulu masih 350rb, sekarang kenapa 150rb? apa penduduk miskin di indonesia semakin banyak? sampe harus jadi 150rb supaya bisa di bagi rata? duhhh
Belum lagi, kalau ada yang namanya DUIT, pastiii dan pastiii akan ada kasus korupsi baru~ Yang harusnya keluar sekiannn ternyata keluar sekian...dan lain sebagainya. Belum lagi kalau sudah nyampe paling bawah alias udah sampe di masyarakat, pembagian-nya juga gak jelas. Yaaa taulah, "pembagian gak jelas" itu apa..
Tapi syukurlah, pagi ini dapet pencerahan dari Emak, katanya ,"Nek mundak, yo mundak, wes gak usah unyel-unyelan" (kalau naik ya naik, gak usah uyel-uyel -antri bensin-)
baiklahh intinyaa sebagai masyarakat, sabar aja deyy, naik yaa naikk, semuanya ikut naikk ya sudahhh,
biar makan cuma kerupuk yang penting bisa makan ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar