Paling sipp kamis-kamis gini dikasih judul kamis mencekam. Tapi, yang jadi masalah, karena gak punya stok cerita seram.
Tapi, menjadi kamis horror karena tadi pagi, tiba-tiba ada kabar remaja meninggal.
Ceritanya, sebut sebut saja nama anak ini si A Si A ini menurut cerita Emak, adalah seorang Yatim Piatu. Dan karena ada pengurangan karyawan kemaren, Si A ini akhirnya kena PHK. Dan kebetulan tetangga sebelah pernah nawarin kerjaan. Akhirnya, sama Emak dilimpahkanlah ke Si A.
Dan, ceritanya hari ini adalah hari pertama kerja Si A. Ehh, tiba-tiba ada yang nyletuk "Si A udah gak ada". Deng, deng, deng . . .Langsung Hebohlah si Emak. Kepikiran, sendu, syahdu . . .Emak berasa bersalah, karena dia yang nyariin kerja, dan hari ini hari pertama kerja. Kalau dia gak nyariin kerja, mungkin hari ini gak kemana-mana sampai kecelakaan dan tiiiittttt . . .
Dan berbondong-bondonglah beberapa orang ke rumah si A. Dan disinlah letak horrornya, ternyata Si A gak mati, yang mati adalah sodaranya. Mau bilang kampret, tapi kita turut berduka sama kematian sodara si A, mau bilang kasihan, tapi emang kampret banget udah bikin sport jantung.
Tapiii,
kalau mau ditilik lebih lanjut, baik si A tadi mati atau enggak, yang paling pasti dan akhirnya bikin aku sadar, kalau tiap hari kita selalu diincar resiko kematian. Sebab-sebab kematian-pun tidak harus karena suatu hal yang besar. Hal-hal yang menurut kita sepele bisa jadi adalah resiko terbesar untuk sebuah kematian.
Intinya, selalu waspada dan hati-hati. Manusia boleh sombong, tapi kalo Yang Punya Dunia dan Seisinya ini udah menentukan kodrat, yaa apa mau dikata . .
Selamat berhari kamis semuanyaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar